Minggu, 20 Januari 2013

Metode Riset

NAMA :JAYANTI.SW
KELAS:3EA18
NPM   :13210731


Analisis Jurnal Metode Riset


BAB I
Analisis jurnal
Tema : pemasalahan ekonomi
Judul : pembahasan pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara
leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat
terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu,
kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan
penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa ( pertukangan,
kerajinan ).
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya,
jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya,
1.2 Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka dan metode searching
melalui internet mengenai makalah yang kami buat.
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu antar lain:
1. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
2. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek.
3. Keseimbangan dalam industri.
4. Kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
1.1 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1 Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan
dibawah ini :
��  Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar
yang berlaku. 
�� Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri
tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen
yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan
mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut.
�� Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibedabedakan.
Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan
yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. 
EKONOMI KOPERASI
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada
gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk
persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan dengan misalnya
melakukan iklan dan promosi penjualan.
��  Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
mengubah harga.
�� Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli
adalah sangat banyak.
2.2 Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar
yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi,
terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama,
untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum.
Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor
produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang
mengeluarkan biaya yang paling sedikit.
b. Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat
apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah
dicapai tingkat yang maksimum atau belum. 
c. Efisiensi dalam persaingan sempurna
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas
akan selalu wujud. 
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan
kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan
membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang
disukainya.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam
menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, 
EKONOMI KOPERASI
kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan
untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan
yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang
akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki
keburukan-keburukan antara lain :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan
yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh
sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, 
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu
menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan,
penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan
masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama,
konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling
minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda.
Pemisalan ini tidak selalu benar.
EKONOMI KOPERASI
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan
tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian
sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari
penggunaan sumber-sumber daya yang efisien.
2.1 PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang jumlah penjual dan pembeli tidak
sebanding atau tidagk seimbang. Kemungkinan yang terjadi adalah pasar dikuasai oleh satu
penjual atau beberapa penjual, sedangkan pembelinya juga satu atau beberapa pembeli yang
menguasai pasar. Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:
1. Monopoli
Struktur pasar yang sangat betentangan ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah
pasar monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan
saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
yang sangat dekat. Ciri-ciri pasar monopoli sangat berbeda dengan pasar persaingan
sempurna. Uraian berikut menerangkan ciri-ciri monopoli sebagai berikut:
�� Pasar monopoli adalah industry satu perusahaan. Hanya ada satu saja perusahaan dalam
industry tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari
tempat lain.
�� Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Barang yang dihasilkan perusahaan tidak
dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satusatunya
jenis yang barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip yang dapat
menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tdak
mempunyai barang pengganti yang mirip.
�� Tidak terdapat kemungkina untuk masuk ke dalam industry. Merupakan sebab utama yang
menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar
monopoli tidak akan terwujud, karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan
terdapat beberapa perusahaan didalam industry.
�� Dapat mempengaruhi peneuan harga. Perusahaan merupakan satu-satunya penjual di dalam
pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai. Oleh sebab itu perusahaan monopoli
dipandang sebagai penentu harga atau price setter.
�� Promosi iklan kurang diperlukan. Perusahaan monopoli tidak perlu mempromosikan
barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang yang
diproduksinya terpaksa membeli daripadanya.
Factor-faktor yang menimbulkan Monopoli.
�� Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki
oleh perusahaan lain.
�� Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi.
�� Monopoli wujud dan berkembang dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah member hak monopoli kepada perusahaan.
EKONOMI KOPERASI
II. Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli
adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Ciriciri
pasar Oligopoli
�� Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak. Industry dalam pasar
oligopoly yang demikian sifaanya banyak dijumpai dalam industry yang menghasilkan
bahan mentah seperti pda produsen bensin, industry baja dan alumunium dan industry
bahan baku seperti industry semen dan bahan bangunan
�� Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tanggu. Dari dua
kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud tergantung kepada bentuk kerjasama di
antara perusahaan-perusahaa dalam pasar oligopoly. Tanpa ada kerjasama, kekuasaan
menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga,
dalam waktu yang singkat ia akan menarik banyak membeli.
�� Pada umumnya perusahaan oligopoly perlu melakukan promosi secara iklan. Iklan sangat
diperlukan oleh perusahaan oligopoly yang menghasilkan barang yang berbeda corak.
Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu
menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.
Macam-macam pasar oligopoli :
�� Pasar oligopoli murni (pure oligopoly). Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang
yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik.contohnya : praktek pasar
oligopoli dalam produk sabun mandi.
�� Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)Pasar ini merupakan suatu
bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.contohnya :
praktek pasar oligopoli dalam produk mobil.
Pasar oligopoli memiliki KELEBIHAN sebagai berikut :
1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi
2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal
harga dan kualitas barang.
Pasar oligopoli juga memiliki KELEMAHAN, yaitu :
1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala
ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk
ke dalam pasar.
2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak
memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis.
3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk
menyainginya
III. Monopolistik
Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis bentuk pasar
yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh karena itu sifat-sifat bentuk
pasar ini mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis ini adalah :
�� Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli
tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
�� Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a. Perusahaan adalah pengambil harga
b. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c. Menghasilkan barang yang serupa
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
e. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
�� Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna
Kebaikannya :
a. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
b. Kebebasan bertindak dan memilih
Keburukannya :
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
c. Membatasi pilihan konsumen
d. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
e. Distribusi pendapatn tidak selalu merata

Periraku Konsumen

NAMA:Jayanti.sw

Kelas  :3EA18

Npm   :13210731

 

 Karakteristik konsumen indonesia (pada umumnya) dan faktor-faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen Indonesia -Karakteristik konsumen Indonesia (pada umumnya) 


Konsumen Indonesia ternyata mempunyai beberapa ciri khas dan karakter unik yang perlu dicermati dibandingkan dengan konsumen negara di Asia lainnya atau Amerika dan Eropa. Karakter ini perlu dipelajari untuk menyusun strategi pemasaran yang jitu agar mampu mendongkrak penjualan. Dengan mengerti perilaku konsumen adalah bagian strategi pemasaran yang efektif. Chairman Frontier Consulting Group Handi Irawan mengelompokkan karakter konsumen Indonesia menjadi 10 jenis Handi mengatakan beberapa karakter diperkirakan akan terus menguat dalam beberapa tahun ke depan sehingga bisa digunakan perencanaan dengan baik. Karakter yang terus menguat adalah suka berkumpul, suka buatan luar negeri, dan suka religi, serta suka pamer dan gengsi. Karakter yang melemah seiring dengan perkembangan zaman adalah, memori jangka pendek, tidak memiliki perencanaan, gaptek, kedaerahan dan kesadaran lingkungan:  
Karakter pertama, (short term perspective), konsumen Indonesia mempunyai memori jangka pendek. Sebagian besar konsumen ingin memperoleh hasil atau keuntungan yang singkat dari hasil pembelian produk atau jasa. Tengok saja, mana yang lebih banyak pasarnya antara produk penambah tenaga dan produk vitamin untuk kesehatan. Bandingkan juga antara kredit sepeda motor dan tabungan pendidikan. Jelas, produk suplemen penambah tenaga lebih menguasai pasar, begitu juga kredit sepeda motor yang lebih mendominasi. “Karena itu, berikan pemahaman kepada konsumen mengenai keuntungan jangka pendek atau cepat. Strateginya, gunakan hadiah langsung atau promo lainnya yang mudah dipahami konsumen,” ujar Handi pada seminar bertajuk 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia, di Jakarta, belum lama ini.  
Karakter Kedua, (dominated by unplanned behavior) umumnya konsumen Indonesia tidak memiliki perencanaan. Karakter ini berhubungan dengan karakter pertama. Konsumen juga kurang menghargai waktu dan memiliki gaya hidup santai. Akibatnya, proses pembelian kurang efisien. Namun, hal ini bisa dimanfaatkan dengan menerapkan strategi produk atau layanan yang mempunyai fleksibilitas tinggi. Artinya, produk itu bisa digunakan alam berbagai situasi multifungsi. Agar cepat tertuju kepada konsumen, gunakan display mencolok.  
Karakter Ketiga, konsumen Indonesia suka berkumpul, baik dengan kolega, relasi kerja, dengan keluarga, maupun dengan teman satu komunitas. Karakter ini merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia sejak lama sehingga akan bertahan hingga beberapa puluh tahun ke depan. Dalam kondisi ini, biasanya teman dan kolega bisa memengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Cara yang efektif, tingkatkan komunikasi terhadap kelompok atau grup tempat konsumen berkumpul. Bentuklah opini yang dapat memengaruhi kelompok itu. “Konsumen akan membeli atau menggunakan produk jasa jika teman-teman juga membeli. Jadi kelompok dan komunitas itu harus diedukasi,” kata Handi.  
Karakter keempat adalah gaptek alias gagap teknologi. Konsumen Indonesia lebih doyan menggunakan teknologi yang sederhana dan tidak rumit. Contohnya, perkembangan teknologi informasi dunia mendorong munculnya telepon seluler dengan beragam fasilitas mulai dari GPRS, 3G hingga teleconference. Namun apa yang terjadi? Masyarakat Indonesia tetap menggandrungi telepon dan pesan singkat (SMS) sebagai cara komunikasi efektif. Pasar yang menggunakan teknologi simpel lebih gemuk dibandingkan dengan pasar yang selalu mengadopsi teknologi tinggi.Cara pemasarannya, buatlah teknologi untuk tujuan fun atau hiburan, serta teknologi yang mudah digunakan dan aman. Dalam kondisi ini, menjadi pengikut kesuksesan produk lain bisa jadi pertimbangan dalam menyusun strategi.  
Karakter Kelima, konsumen Indonesia lebih mengutamakan konteks, bukan konten. Konsumen Indonesia bukan masyarakat yang menyukai informasi bersifat analisis data atau perdebatan, melainkan hiburan. Tengok saja acara talk show atau perdebatan konflik politik dibandingkan dengan talk show bertema hiburan seperti Empat Mata-nya Tukul. Peringkat yang paling tinggi tentu acara yang kedua. Masyarakat tidak mau menggunakan banyak otak saat menonton atau baca koran. Masyarakat masih menjadikan televisi sebagai media hiburan, dan bukan informasi. Jadi, strategi pemasaran untuk konsumen ini adalah, membuat produk dengan kemasan dan desain yang menarik atau display yang mencolok, berikan pesan-pesan yang langsung dipahami konsumen.  
Karakter keenam, fanatik terhadap produk buatan luar negeri. Rasa nasionalisme bangsa Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan bangsa Korsel atau Jerman yang menghargai produk sendiri. Masyarakat kurang menghargai produk asli buatan lokal karena kualitasnya sulit bersaing dengan produk asing. Ada beberapa cara untuk mengakali konsumen dengan karakter seperti ini. Pertama,buat produk dengan simbol-simbol asing seperti membubuhkan tulisan made in dalam label produk. “Namun jangan bohongi dan menipu konsumen,” kata Handi. Cara lainnya, membuat produk dengan harga premium, atau beraliansi dengan merek global.  
Karakter ketujuh ,yaitu konsumen religius dan suka supranatural. Pasar bank syariah di Indonesia dalam tiga tahun terakhir terus naik signifikan. Pada dasarnya bangsa Indonesia itu manusia yang baik dan tidak suka mengolok-olok sehingga pasar ini tumbuh. Strategi untuk konsumen ini adalah bisa bergabung dengan asosiasi keagamaan, atau memberikan label religi seperti mendaftarkan kehalalan produk. Cara terakhir, meluncurkan produk baru untuk segmen ini, karena potensi pasar religi ke depannya akan terus berkembang. Karakter kedelapan, adalah pamer dan gengsi, ini berkaitan dengan karakter konsumen yang banyak menyukai produk asing. Kondisi ini didorong oleh masih adanya budaya feodal dan apresiasi berlebihan di tengah masyarakat. Strateginya adalah, ciptakan produk dengan edisi terbatas, atau produk eksklusif. Bisa juga dengan memberikan layanan personal secara khusus.  
Karakter kesembilan, adalah kekuatan subkultur atau budaya. Di beberapa daerah pengaruh budaya lokal masih kuat. Cara pemasaran untuk konsumen seperti ini dengan memberikan sentuhan kedaerahan, baik dalam promo produk maupun layanan. Untuk distribusi, bisa juga menggandeng distributor lokal yang lebih memahami karakter daerah setempat.  
Karakter kesepuluh yaitu rendahnya kesadaran terhadap lingkungan. Strateginya, posisikan konsep ramah lingkungan hanya pada level perusahaan bukan lebel produk di tingkat konsumen. Terapkan produk ramah lingkungan untuk keperluan ekspor dan pasar luar negeri saja.Namun, karakter ini dalam beberapa tahun ke depan akan berubah seiring dengan maraknya kampanye kesadaran lingkungan dan pemanasan global sehingga harus diantisipasi.
faktor-faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen Indonesia Dalam buku Marketing Management: Twelfth Edition oleh Philip Kolter dan Kevin Lane Keller pada tahun 2006, perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya. -Faktor budaya Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana. -Faktor social Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain. -Faktor pribadi Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli. -Psikologi Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran
Sumber : http://nvmarketing.blogspot.com/2012/03/10-karakter-unik-konsumen-indonesia.html http://www.psikologizone.com/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen/06511904

Senin, 14 Januari 2013

PERILAKU KONSUMEN

Nama           : jayanti.sw
Kelas           : 3.EA.18
NPM            : 13210731
Beberapa karakteristik konsumen yang digunakan pemasar :
Consumer Innovatiness
Para pemasar seringkali berusaha untuk mempelajari perilaku dari para consumer innovators, yaitu mereka yang selalu menjadi yang pertama untuk mencoba hal-hal baru baik barang, jaa maupun kegiatan-kegiatan baru. Tanggapan dari para innovator ini seringkali merupakan gambaran mengenai akan sukses atau tidaknya suatu produk dipasaran.
Contoh :
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan studi kasus, pada industri pengolahan rotan PT. Fairco Agung Kencana pada bulan Januari sampai dengan Maret 2004. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan contoh (responden) dilakukan secara sengaja (purposive). Data hasil penilaian responden terhadap indikator komponen teknologi dan indikator kemampuan teknologi diolah dengan analisis Gap, dengan melihat perbedaan nilai pengamatan dan nilai yang diharapkan perusahaan dari kedua indikator tersebut. Sedangkan dalam menentukan alternatif strategi yang dilakukan di hitung dengan menggunakan PHA   
( Proses Hirarki Analitik).
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kecanggihan perangkat komponen teknologi sudah sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, Pada pengkajian komponen technoware, yang harus diperhatikan adalah pada tahapan QC amplas, sedangkan pada komponen Humanware yang lebih diperhatikan adalah manajer dan maintenance karena pada pada level tersebut bertugas sebagai penunjuk pelaksana di lapangan. Pada komponen Inforware yang lebih diperhatikan adalah tingkat pembelian dan peningkatan informasi, sedangkan komponen Orgaware gap terbesar terdapat pada divisi litbang dan pada struktur organisasinya. Sedangkan kemampuan teknologi, yang harus diperhatikan pada kemampuan Operatif, Akuisitif, dan Inovatif, gap yang diperoleh sebesar -1.
Compulsive
Ketika kita menggunakan istilah "konsumsi kompulsif," kita berbicara tentang jenis perilaku konsumen yang tidak pantas, biasanya berlebihan, dan jelas mengganggu kehidupan individu yang muncul impulsif didorong untuk mengkonsumsi. Orang yang membeli sweater identik beberapa warna berbeda karena ia hanya "harus" atau karena. "Saya merasa baik di dalamnya," meskipun ia tahu ia tidak mampu membayar untuk itu, adalah contoh klasik. Meskipun konsekuensi mungkin memiliki efek yang parah pada kehidupan sehari-hari, konsumen kompulsif membeli pula. Akibatnya, aktivitas normal seperti membuka surat atau menjawab telepon mengambil makna baru. Bagi pembeli kompulsif banyak ada ketakutan konstan dihadapkan oleh tagihan lain yang besar, atau kreditur marah. Banyak mencoba untuk menyembunyikan kedua tagihan dan barang yang dibeli karena takut ditemukan. Dalam beberapa kasus, orang bahkan terlibat dalam kegiatan kriminal dalam rangka untuk membayar tagihan mereka dan mempertahankan garis mereka kredit.
Perilaku dari konsumen kompulsif tampaknya cukup mirip dengan manifestasi umumdari perilaku adiktif. Namun, definisi istilah "kecanduan," adalah titik diperdebatkan di kalangan dokter. Bagi beberapa orang, kecanduan mungkin hanya mengacu pada substansi, dan membutuhkan kehadiran habituasi fisiologis dan sindrom pantang. Karena kontroversi ini, kami telah memilih untuk menggunakan konsumsi jangka kompulsif daripada adiktif.
Contoh : 
Seorang anak belasan tahun dapat memandang dirinya sebagai ”lebih didambakan, lebih modern, dan lebih sukses” karena ia memiliki ”sepasang sepatu karet model tahun terakhir” yang diburu banyak emosi manusia dapat dihubungkan dengan kepemilikan yang berharga sehingga kepimilikan tersebut dapat dianggap sebagai perluasan diri.
Consumer Etnocentrism
Menyelidiki hubungan antara etnosentrisme konsumen dan konsumen sikap terhadap produk manufaktur asing di kategori produk di mana dalam negeri alternatif tidak tersedia. Keputusan seperti situasi (yaitu pilihan produk dalam kategori tanpa Alternatif domestik) yang umum bagi konsumen di negara-negara yang lebih kecil di seluruh Eropa, dan dengan demikian penting bagi manajer pemasaran untuk memahami. Itu hipotesis bahwa individu dengan tingkat tinggi etnosentrisme konsumen akan memiliki sikap yang lebih baik terhadap produk budaya dari negara yang sama dibandingkan dengan produk dari budaya yang berbeda negara. Klasifikasi nilai-nilai budaya yang diusulkan oleh Schwartz digunakan untuk membangun budaya kesamaan, dan sikap dari sampel yang representatif dari konsumen Selandia Baru dinilai menggunakan mail survey nasional. Hasil kami menunjukkan bahwa kesamaan budaya adalah penting pertimbangan bagi konsumen yang sangat etnosentris dalam evaluasi produk asing. Sejumlah implikasi teoritis dan manajerial yang dibahas.
Contoh :
Konsumen yang cenderung kurang etnosentris adalah mereka yang masih muda, mereka yang laki-laki, orang-orang yang berpendidikan lebih baik, dan mereka dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Karena  faktor-faktor penentu etnosentrisme konsumen dapat bervariasi dari satu negara ke negara dan budaya ke budaya. Di Turki, patriotiotisme ditemukan motif yang paling penting untuk etnosentrisme konsumen. Diteorikan, adalah karena budaya kolektivis Turki, dengan patriotisme menjadi ekspresi penting dari kesetiaan kepada kelompok.  Di Republik Ceko lebih individualistis, perasaan nasionalisme berdasarkan rasa superioritas dan dominasi muncul untuk memberikan kontribusi yang paling penting untuk etnosentrisme konsumen.
• Sumber
www.google.com