BAB 1
PENDAHULUAN
1.
1 TEMA
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN
FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
1.2
LATAR BELAKANG MASALAH
Hotel adalah suatu bentuk bangunan,
lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa
penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana
semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang
bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas
tertentu yang dimiliki hotel itu.
Kota Semarang merupakan pusat segala
kegiatan aktifitas baik ekonomi, bisnis, perdagangan dan industri dan menjadi
miniatur wilayah Jawa Tengah. Kota Semarang dimungkinkan menjadi kota modern
sehingga memerlukan fasilitas-fasilitas pendukung yang modern termasuk sarana
akomodasinya. Salah satu akomodasi yang dibutuhkan diantaranya adalah sarana
penginapan atau hotel. Sektor perhotelan di Semarang masih sangat potensial
dikembangkan dan dapat menjadi salah satu sektor bisnis yang sangat
menguntungkan. Keberhasilan operasional hotel ditentukan oleh lokasi dimana
hotel tersebut ditempatkan. Untuk itu, hotel direncanakan terletak di daerah pusat
perdagangan terutama pada jalur-jalur utama kota.
1.3
RUMUSAN MASALAH
Perusahaan jasa berlomba-lomba melakukan berbagai cara untuk
dapat menghasilkan produk yang mampu menarik calon konsumen untuk bersedia
memakai produk mereka. Persaingan di bidang jasa perhotelan di kota Semarang
yang ketat memiliki pengaruh yang besar terhadap penurunan jumlah tamu
hotel.Dengan ketatnya persaingan konsumen menjadi semakin memiliki banyak
pilihan sehingga harus diterapkan strategi yang tepat untuk tetap menjadi
pilihan prioritas dari para konsumen. Fluktuasi jumlah tamu hotel yang memiliki
kecenderungan menurun mendorong perusahaan untuk semakin meningkatkan performa
perusahaan agar hal-hal yang mempengaruhi penurunan tersebut dapat
diidentifikasi untuk kemudian diterapkan sebagai strategi yang tepat untuk
dapat mengatasinya.Maka masalah penelitian yang dikembangkan disini adalah
“faktor-faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan keputusan menginap di Hotel
Srondol Indah Semarang ?”. Variabel-variabel yang digunakan antara lain
kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi.Dari masalah penelitian tersebut dapat
dirumuskan pertanyaan-pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan
menginap?
2. Bagaimana pengaruh fasilitas terhadap keputusan menginap?
3. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan menginap?
1.4
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah, maka
penelitian ini bertujuan:
1 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas layanan
terhadap
keputusan menginap.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh fasilitas
terhadap
Keputusan penginap.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh lokasi terhadap
keputusan
menginap.
1.5 METODOLOGI
PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari
orang, obyek atau
kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001). Adapun
definisi kedua
variabel tersebut yaitu :
1. Variabel Dependen (dependent variable) atau
variabel tidak bebas,
yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
independen.
Variabel dependen sering pula disebut variabel respon yang
dilambangkan dengan huruf Y.
2. Variabel Independen (independent variable) atau
variabel bebas, yaitu
variabel yang menjadi sebab terjadinya (terpengaruhnya)
variabel
dependen (variabel tidak bebas). Variabel independen sering
disebut predikator yang dilambangkan dengan X.
1.6 HIPOTESIS
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang
telah dibuat
dan melihat seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan,
fasilitas, dan lokasi
terhadap keputusan menginap. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan menguji
pengaruh masing-masing variabel terhadap loyalitas nasabah
(dalam uji t) dan
pengaruh faktor-faktor kualitas pelayanan, fasilitas, dan
lokasi secara bersamasama
terhadap keputusan menginap.
1.7 ANALISIS
Jika perusahaan jasa telah memberikan kepuasan pelanggan, maka akan
menciptakan pembelian ulang. Memberikan kepuasan kepada pelanggan hanya dapat
diperoleh jika perusahaan memperhatikan apa yang dinginkan oleh pelanggannya,
sehingga kualitas jasa pelayanan yang dihasilkan ditentukan oleh pelanggan.
Persepsi pelanggan terhadap kepuasan merupakan penilaian subyektif dari hasil
yang diperolehnya. Harapan pelanggan merupakan referensi standar kinerja
pelayanan dan sering kali diformulasikan berdasarkan keyakinan tentang apa yang
akan terjadi.
1.8 KESIMPULAN
Inti dari semua l yg di atas itu
adalah supermarket merupakan sebuah tempat yang menyediakan kebutuhan
sehari-hari yang lengkap dan harganya pun terjangkau oleh kalangan masyarakat
menengah kebawah dan tingkat kepuasan konsumen nya itu secara umum telah merasa
puas dilihat dari tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan
dengan melihat 5 dimensi yaitu dimensi kehandalan, daya tangkap, kepastian,
perhatian, dan bukti fisik yang ada. Dengan memiliki tingkat kesesuaian lebih
dari 90% (95,18%). Sehingga pelayanan yang diberikan secara umum sesuai dengan
harapan konsumen.
NAMA:JAYANTI.SW
NPM :13210731
KELAS:3EA18
KELAS:3EA18